PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN KELAS XI
okt28.blogspot.com
Kesegaran Jasmani adalah kondisi jasmani yang bersangkutan dengan
kemampuan dan kesanggupannya berfungsi dalam pekerjaan secara optimal
dan efisien ( Pusat Pengembangan Kesegaran Jasmani, 2010: 1 ). Kesegaran
Jasmani erat kaitannya dengan kebutuhan hidup manusia untuk bergerak
dan melakukan pekerjaan atau kegiatan sehari-hari. Kesegaran jasmani
seseorang dapat diketahui dengan melakukan pengukuran dengan instrumen
tes/alat, salah satu instrumen yang biasa digunakan untuk mengukur
kesegaran jasmani di Indonesia adalah Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (
TKJI ). TKJI dibagi dalam 4 kelompok umur, yaitu kelompok umur 6-9
tahun, 10-12 tahun, 13-15 tahun, dan 16-19 tahun. Artikel ini akan
memaparkan TKJI untuk usia 16-19 tahun yang terdiri dari 5 item tes
yaitu tes lari 60 meter, gantung siku 60 detik, baring duduk 60 detik,
loncat tegak serta lari 1000 meter untuk putri dan 1200 meter untuk
putra. Tes ini merupakan suatu rangkaian tes jadi dalam pelaksanaannya
tidak boleh terputus namun berkelanjutan dalam suatu rangkaian tes.
Menurut Pedoman Kemendiknas ( 2010 : 6 – 22 ) proses pelaksanaan TKJI
adalah sebagai berikut :
a) Tes Lari 60 Meter
Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan lari. Alat dan fasilitas
terdiri dari : Lintasan lari, Bendera, Peluit, Alat tulis, Stopwatch.
Pelaksanaan tes lari 60 meter adalah sebagai berikut :
1) Sikap permulaan
Peserta berdiri dibelakang garis start.
2) Gerakan
(a) Pada aba-aba “ Siap “ peserta mengambil sikap start berdiri,
siap untuk lari. ( lihat gambar 1 )
(b)
Pada aba-aba “ Ya “ peserta lari secepat mungkin menuju garis finish
dengan menempuh jarak 60 meter.
Sumber: Kemendiknas, (2010:7 )
3) Lari masih bisa diulang bila
(a) Pelari mencuri start
(b) Pelari tidak melewati garis finis
(c) Pelari terganggu dengan pelari yang lain
4) Pengukur waktu
Pengukuran waktu dilakukan mulai saat bendera diangkat sampai pelari
tepat melintas garis finis
5) Pencatat hasil
(a) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk
menempuh jara 60 meter, dalam satuan waktu detik.
(b) Waktu dicatat satu angka dibelakang koma
b) Tes Gantung Siku ( putri ) dan Angkat tubuh ( putra )
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot
lengan dan otot bahu. Alat dan fasilitas yang digunakan adalah
stopwatch, serbuk kapur atau magnesium karbonat, alat tulis
Sumber: Kemendiknas, (2010:8 )
1) Pelaksanaan angkat tubuh
Peserta berdiri dibawah palang tunggal. Kedua tangan berpegangan pada
palang tunggal selebar bahu. Pegangan telapak tangan menghadap ke arah
letak kepala. ( lihat gambar 3 )
Sumber: Kemendiknas,( 2010:9 )
2) Gerakan
Angkat badan hingga dagu melewati palang kemudian turunkan kembali
seperti pada sikap permulaan namun siku sedikit ditekukan. Lakukan
selama 60 detik.
3) Pencatat hasil
(a) Gerakan yang dihitung adalah angkatan yang dilakukan dengan
sempurna
(b) Gerakan yang dicatat adalah jumlah angkatan yang dapat dilakukan
dengan sikap sempurna tanpa istirahat selama 60 detik
(c) Peserta yang tidak mampu melakukan tes angkat tubuh ini,
walaupun telah berusaha diberi nilai 0 ( nol )
Sumber: Kemendiknas, ( 2010:10 )
1) Pelaksanaan gantung siku
Palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit di atas kepala
peserta.
(a) Sikap permulaan
Peserta berdiri dibawah palang tunggal, kedua tangan berpengangan pada
palang tunggal selebar bahu, pegangan telapak tangan menghadap ke
belakang.
Sumber: Kemendiknas, (2010:11 )
(b) Gerakan
Dengan bantuan tolakan kedua kaki, peserta melompat ke atas sampai
mencapai siku bergantung siku tekuk, dagu berada di atas palang tunggal.
Sikap tersebut dipertahakan selama mungkin. Lamanya waktu saat
bergantung tersebut dicatat sebagai hasil.
Sumber: Kemendiknas, ( 2010:13 )
c) Baring Duduk 60 Detik
Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut. Alat
dan fasilitas yang digunakan adalah lantai, rumput yang rata dan
bersih, stopwatch, alat tulis, matras
1) Sikap permulaan
Peserta berbaring telentang di lantai atau rumput, kedua lutut ditekuk
dengan sudut 900 , kedua tangan diletakan masing-masing di samping
telinga. ( lihat gambar 3.7 )
Petugas / peserta lain memegang atau menekan kedua pergelangan kaki agar
kaki tidak terangkat.
Sumber: Kemendiknas, (2010:14 )
2) Gerakan
Pada aba-aba “ Ya “ peserta mengambil sikap duduk ( lihat gambar 3.8 )
sehingga kedua sikunya menyentuh kedua paha, kemudian kembali ke sikap
permulaan ( lihat gambar 3.9 ).
Gerakan ini dilakukan berulang-ulang dengan cepat tanpa istirahat selama
60 detik.
( Sumber : Kemendiknas, 2010:15 )
Catatan
Gerakan tidak dihitung jika kedua tangan tidak berada disamping telinga,
kedua siku tidak sampai menyentuh paha dan mempergunakan sikunya untuk
membantu menolak tubuh.
3) Pencatatan hasil
(a) Hasil yang dihitung dan dicatat adalah jumlah gerakan baring
duduk yang dapat dilakukan dengan sempurna selama 60 detik.
(b) Peserta yang tidak mampu melakukan tes baring duduk ini diberi
nilai 0 ( nol ).
d) Loncat Tegak
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak atau tenaga eksplosif
tungkai. Alat dan fasilitas yang digunakan adalah papan berskala
sentimeter, warna gelap, berukuran 30 x 150 cm, dipasang pada dinding
yang rata. Jarak antara lantai dengan angka 0 ( nol ) pada skala yaitu
150 cm ( lihat gambar 3.10 ), serbuk kapur, penghapus papan tulis, Alat
tulis
( Sumber :
Kemendiknas, 2010:17 )
1) Sikap permulaan
Ujung jari dari peserta diolesi dengan serbuk kapur. Peserta berdiri
tegak dekat dinding, jari kaki rapat, papan skalla berada disamping kiri
atau kanannya. Kemudian tangan yang dekat dinding diangkat lurus ke
atas, telapak tangan ditempelkan pada papan berskala sehingga
meninggalkan bekas raihan jarinya. ( lihat gambar 3.11 )
Sumber : Kemendiknas ( 2010:18 )
2) Gerakan
Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutu dan kedua lengan
diayun ke belakang ( lihat gambar 3.12 ). Kemudian peserta meloncat
setinggi mungkin sambil menepukan papan dengan ujung jari sehingga
menimbulkan bekas. ( lihat gambar 3. 13 )
Lakukan tes ini sebanyak 3 kali tanpa istirahat atau diselingi oleh
peserta lain.
Sumber : Kemendiknas ( 2010:19 )
3) Pencatatan hasil
(a) Catat raihan tegak
(b) Ketiga raihan loncatan dicatat
(c) Raihan loncatan dikurangi raihan tegak
(d) Ambil nilai selisih raihan yang tertinggi
e) Lari 1000 untuk Putri Dan 1200 untuk Putra
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan paru-jantung (
kardiovaskular ). Alat dan fasilitas yang digunakan adalah lintasan
lari 1200 meter untuk putra dan 1000 meter untuk putri, stopwatch,
bendera start, peluit, tiang pancang, alat tulis.
1) Sikap permulaan
Peserta berdiri dibelakang garis start
2) Gerakan
Pada aba-aba “ Siap “ peserta mengambil sikap start berdri, siap untuk
lari.
Pada aba-aba “ Ya “ peserta berlari menuju garis finis, menempuh jarak
1200 meter untuk putra dan 1000 meter untuk putri ( lihat gambar 3.14 ).
Catatan
Lari diulang bila ada pelari yang mencuri start dan ada pelari yang
tidak melewati garis finish.
Sumber : Kemendiknas, (2010:21 )
3) Pencatatan hasil
(a) Pengambilan waktu dilakukan mulai saat bendera diangkat sampai
pelari tepat melintas garis finis. ( Lihat gambar 3.15 )
(b)
Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh
jarak 1200 meter untuk putra dan 1000 meter untuk putri. Waktu dicatat
dalam satuan menit dan detik.
Sumber : Kemendiknas (2010:21 )
Sumber : Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani Kementerian Pendidikan
Nasional Tentang Tes Kesegaran Jasmani Indonesia tahun 2010 untuk Usia
16-19 Tahun.
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
PENGERTIAN SENAM DAN JENIS-JENIS SENAM LANTAI
Senam merupakan suatu cabang
olahraga yang melibatkan performa gerakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan
dan keserasian gerakan fisik yang teratur. Bentuk modern dari senam
ialah : Palang tak seimbang, balok keseimbangan, senam lantai.
Bentuk-bentuk tersebut konon berkembang dari latihan yang digunakan oleh bangsa
Yunani kuno untuk menaiki dan menuruni
seekor kuda dan pertunjukan sirkus.
Senam biasa digunakan orang
untuk rekreasi, relaksasi atau menenangkan
pikiran, biasanya ada yang melakukannya di rumah, di tempat fitness, di gymnasium
maupun di sekolah.Sekarang, sejak kecil banyak anak sudah terbiasa diajarkan
senam, baik oleh orang tua, maupun oleh pengajar olahraga di sekolah.
Senam sangat penting untuk
pembentukan kelenturan tubuh, yang menjadi arti penting bagi kelangsungan hidup
manusia.
Senam ada berbagai macam,
diantaranya senam lantai, senam
hamil, senam
aerobik, senam
pramuka, Senam Kesegaran
Jasmani (SKJ), dll. Biasanya di sekolah dasar, guru-guru mengajarkan
senam-senam yang mudah dicerna oleh murid, seperti SKJ
dan senam pramuka. Namun ketika beranjak remaja, banyak orang melakukan senam
aerobik, ataupun senam lain termasuk meditasi untuk menenangkan diri.
Gerakan-gerakan senam sangat
sesuai untuk mengisi program pendidikan jasmani.Gerakannya merangsang
perkembangan komponen kebugaran jasmani seperti kekuatan dan daya tahan otot
dari seluruh bagian tubuh. Di samping itu, senam juga berpotensi mengembangkan
keterampilan gerak dasar, sebagai landasan penting bagi penguasan keterampilan
teknik suatu cabang olah raga. Pengertian senam begitu luas cakupannya yang
meliputi berbagai karakteristik geraknya.
Rol depan
Guling ke depan adalah berguling ke depan atas bagian
belakang badan (tengkuk,punggung,pinggang,dan panggul bagian belakang). Latian
guling ke depan dapat dilakukan dengan dua cara,yaitu : guling ke depan dengan
sikap awal jongkok dan guling ke depan dengan sikap awal berdiri.
Cara melakukannya sebagai berikut:
a.
Sikap permulaan jongkok,kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu.
b.
Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu
menyentuh dada.
c.
Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu dan kedua kaki
di
lipat rapat pada dada.
lipat rapat pada dada.
d.
Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha
bangun.
e.
Kembali berusaha bangun.
Rol Belakang
Guling ke belakang adalah
menggulingka badan ke belakang ,dimana posisi badan tetap harus membulat,yaitu
kaki dilipat,lutut tetap melekat di dada,kepala ditundukan sampai dagu melekat
di dada.
Cara melakukan guling ke belakang :
a. Sikap permulaan dalam posisi
jongkok,kedua tangan di depan dan kaki sedikit rapat
b. Kepala ditundukan kemudian kaki
menolak ke belakang
c. Pada saat panggul mengenai
matras,kedua tangan segera dilipat ke samping telinga dan telapak tangan
menghadap ke bagian atas untuk siap menolak
d. Kaki segera diayunkan ke belakang
melewati kepala,dengan dibantu oleh kedua tangan menolak kuat dan kedua kaki dilipat sampai ujung kaki
dapat mendarat di atas matras,ke sikap jongkok
Lompat Harimau
a) Sikap
awal:
·
berdiri tegak kemudian mengambil
sikap siap berlari dengan kecepatan tertentu.
·
jarak pengambilan awalan bisa bervariasi
beberapa langkah atau banyak langkah tergantung ketinggian penanda yang ada.
b) Rangkaian
loncat harimau dan berguling ke depan:
·
Mengambil posisi
berdiri tegak kemudian berlari cepat.
·
Setelah mendekati
penanda segera melakukan tolakan dengan menumpu pada kedua kaki.
·
Badan terangkat keatas
atau meloncat melewati penanda yang ada, setelah melewati penanda tangan
bersiap-siap untuk menumpu pada matras diikuti tengkuk kemudian punggung yang
menyentuh matras dilanjutkan dengan gerakan guling ke depan.
c) Sikap
akhir
·
Melakukan guling depan
sampai 2 atau 3 kali,kemudian kembali ke posisi jongkok,
·
Kedua kaki menapak
sempurna, tangan lurus kedepan badan tidak terjatuh ke samping kanan atau ke
samping kiri, kemudian berdiri tegak,kembali ke sikap.
Berdiri dengan Kepala (Headstand)
Headstand adalah posisi keseimbangan yang memanfaatkan
kekuatan kedua lengan dan kepala (otot leher) sebagai titik tumpunya. Posisi
ini diawali dari posisi jongkok dan menempatkan ujung kepala dan kedua telapak
tangan di lantai. Ketika titik tumpu (kepala dan kedua lengan) sudah siap,
pelan-pelan titik berat badan dipindahkan ke titik tumpu dan secara perlahan
mengangkat kedua kaki yang dibengkokkan ke atas, sehingga panggul dan kedua
kaki berada di atas kepala. Kemudian, secara perlahan pula, luruskan kedua kaki
hingga terbentuk posisi badan dan kaki lurus membentuk satu garis
Berdiri
dengan kepala adalah sikap tegak dengan
bertumpu pada kepala dan ditopang oleh
kedua tangan.
Ø
Sikap permulaan membungkuk bertumpu
pada dahi dan tangan. Dahi dan tangan membentuk segitiga sama sisi.
Ø
Angkat tungkai ke atas satu per satu
bersamaan. Untuk menjaga agar badan tidak mengguling ke depan, panggul ke
depan, dan punggung membusur.
Ø
Berakhir pada sikap badan tegak, dan tungkai rapat lurus ke
atas.
Berdiri Atas
Tangan (Handstand)
Hands stand adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kedua
tangan ,kedua kaki rapat dan lurus ke atas .suatu hal yang perlu diperhatikan
dalam melakukan hands stand adalah harus di lakukan di atas landasan atau alas
yang keras (misal lantai).karena akan memudahkan dalam bertumpu,jika
dibandingkan melakukannya di atas alas yang lunak (misal kasur).
Cara
melakukan gerakan handstand yaitu:
Ø Berdiri tegak
kaki diceraikan ke muka dan belakang.
Ø Bungkukkan
badan, tangan menumpu selebar bahu, lengan lurus, pandangan agak ke depan,
pantat diangkat setinggi-tinginya, tungkai ke depan bengkok, sedang tungkai belakang
lurus.
Ø Ayunkan tungkai belakang ke atas
diikuti tungkai yang lain.
Ø Kedua tungkai rapat clan lurus,
membentuk satu garis dengan badan dan lengan.
Ø Pertahankan
keseimbangan.
MERODA
Sikap permulaan Bagi yang baru belajar, berdiri
menyampingi arah gerakan, kedua kaki dibuka lebar, kedua lengan lurus ke atas
di samping kepala serong ke samping dan telapak tangan menghadap ke atas
Cara
melakukan gerakan handstand yaitu:
·
Awali dengan sikap siap melakukan dengan mengakat
salah satu tangan
·
Bertumpu tangan, mencoba melewatkan kedua kaki secara
bergantian
·
Seperti di atas, benda yang dilewati harus lebih tinggi.
·
kemudian turunkan kaki satu persatu dengan kaki terbuka
lebar
·
dan akhir dengan sikap
sempuran dengan kedua tanggan di angakat.
ROUND OFF
Bagi yang baru belajar, berdiri
tegak, kedua kaki rapat, kedua lengan di samping badan.
Cara melakukan gerakan round off
a.
Ayunkan kedua lengan keatas sejajar
bahu lurus kedepan serong ke atas.
b
Sambil mengangkat dan melangkahkan
kaki ke kiri ke depan, badan putar kesamping kiri.
c. Bersamaan dengan meletakkan kedua
telapak tangan pada matras sejajar bahu, lemparkan kaki kanan lurus ke atas,
kemudian diikuti kaki kiri hingga pada posisi handstand.
d.
Lemparkan kedua kaki sejauh mungkin.
e.
Mendarat pada kedua kaki dan badan
menghadap ke tempat semula.
Loncat Kangkang
Loncat kangkang adalah gerakan melompati suatu alat
dengan cara bertumpu pada alat tersebut. Dalam latihan gerakan ini dapat dapat
dilakukan pada peti lompat atau pada teman yang membungkuk.
Cara melakukan
loncat kangkang:
Ø Awalan lari
cepat badan condong ke depan.
Ø Kedua kaki
menolak pada papan tolak sekuat-kuatnya disertai ayunan dari belakang bawah ke
depan. Badan lurus, tungkai dipisahkan.
Ø Saat tangan
menyentuh pada bagian pangkal kuda-kuda segera menolak sekuat-kuatnya.
Ø Badan melayang
di atas kuda-kuda sikap lurus, lengan direntangkan, tungkai lurus dipisahkan
(dibuka lebar) pandangan ke depan.
Ø Mendarat dengan
ujung kaki mengeper lengan direntangkan ke atas.
Lompat Jongkok
Teknik gerakannya sama dengan lompat
kangkang menggunakan kuda-kuda, tetapi karena peti lompat lebih panjang maka
memerlukan awalan yang lebih panjang dan tolakan yang lebih kuat lagi.
Cara melakukan lompat jongkok:
Ø Awalan lari
cepat badan condong ke depan.
Ø Kedua kaki
menolak pada papan tolak sekuat-kuatnya, badan condong ke depan dan kedua
tangan diayun ke depan dengan sasaran tumpuan tangan pada ujung akhir bagian
peti lompat.
Ø Saat melayang
badan lurus kaki rapat, kemudian dengan tangan lurus menumpu pada peti lompat.
Ø Kedua tangan
menolak kuat pada peti lompat dan dibuka selebar bahu, kemudian kedua kaki
ditekuk di dekatkan pada dada dan masuk di antara kedua lengan.
Ø Luruskan badan
dan kedua kaki rapat,sesaat sebelum mendarat, pandangan tetap ke depan.
Ø Mendarat lunak,
pertahankan keseimbangan.
KAYANG
Kayang
adalah
posisi kaki bertumpu dengan empat titik dalam keadaan terbalik dengan
meregang dan mengangkat perut dan panggul. Nilai dari pada gerakan
kayang yaitu
dengan menempatkan kaki lebih tinggi memberikan tekanan pada bahu dan
sedikit pada
pinggang.
Manfaat dari gerakan kayang adalah untuk meningkatkan kelentukan bahu,bukan kelentukan pinggang.
Manfaat dari gerakan kayang adalah untuk meningkatkan kelentukan bahu,bukan kelentukan pinggang.
Cara melakukan gerakan kayang sebagai berikut.
a. Sikap permulaan berdiri, keduan tangan menumpu pada
pinggul.
b. Kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala di lipat
ke belakang.
c. Kedua tangan diputar ke belakang sampai menyentuh matras
sebagai tumpuan.
d. Posisi badan melengkung bagai busur.
soal ulangan harian pertama
1. Jelaskan tujuan melakukan senam lantai !
2. Apa yang dimaksud dengan gerakan sikap lilin !
3. Jelaskan cara melakukan gerakan guling ke depan !
4. Jelaskan cara melakukan gerakan kayang !
5. Sebutkan bentuk-bentuk latihan senam lantai !
6. Apa yang dimaksud dengan gerakan guling ke belakang ?
7. Sebutkan tahap-tahap melakukan gerakan head stand!
8. Jelaskan kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan head stand!
9. Jelaskan kesalahan yang sering dilakukan pada saat melakukan gerakan kayang !
10. Bagaimana cara memberikan bantuan pada sikap lilin dengan benar ?
11. Bagaimana sikap akhir dari gerakan berguling ke belakang ?
12. Apa yang dimaksud dengan gerakan meroda ?
13. Apa yang menyebabkan seseorang melakukan kesalahan dalam melakukan sikap lilin ?
14. Sebutkan unsur-unsur gerakan yang ada pada senam lantai !
15. Jelaskan cara melakukan gerakan meroda !
TOLAK
PELURU
A.
PENGERTIAN
TOLAK PELURU
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik dalam nomor
lempar. Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin.
Peluru ini merupakan peralatan utama dalam olahraga ini. Bentuknya bulat
seperti bola dan terbuat dari besi.
Berat peluru disesuaikan
dengan penggunanya, antara lain:
• Untuk senior putra = 7,257 kg
• Untuk senior putri = 4 kg
• Untuk junior putra = 5 kg
• Untuk junior putri = 3 kg
• Untuk senior putra = 7,257 kg
• Untuk senior putri = 4 kg
• Untuk junior putra = 5 kg
• Untuk junior putri = 3 kg
Beragam
kegiatan lempar beban telah ada lebih dari 2000 tahun lalu di Kepulauan
Britania. Pada awalnya, kegiatan ini diselenggarakan dengan menggunakan bola
batu. Sementara kegiatan pertama yang menggambarkan tolak peluru modern,
tampaknya terjadi di zaman pertengahan ketika serdadu menyelenggarakan
pertandingan dengan melempar beban yang disebut canon balls atau peluru meriam.
Pertandingan
tolak peluru tercatat pada awal abad ke-19 di Skotlandia dan merupakan bagian
dari kejuaraan amatir di Inggris tahun 1866. Tolak peluru merupakan event
olimpiade modern asli yang diadakan di Athena, Yunani tahun 1896.
B.
TEKNIK
DASAR TOLAK PELURU
Dalam tolak peluru terdapat beberapa
teknik dasar, diantaranya:
1. Teknik
Memegang Peluru
a.
Jari-jari renggang.
Jari kelingking
ditekuk berada disamping peluru,sehingga dapat membantu untuk menahan supaya
peluru tidak mudah tergeser dari tempatnya.Untuk menggunakan cara ini penolak
harus memiliki jari jari yang kuat dan panjang.
b.
Jari-jari agak rapat
Ibu jari di samping,
jari kelingking berada di samping belakang peluru.
Jari kelingking selain berfungsi untuk menahan jangan sampai peluru mudah bergeser,juga membantu menekan pada waktu peluru ditolakkan. Cara ini lebih banyak dipakai oleh atlit.
Jari kelingking selain berfungsi untuk menahan jangan sampai peluru mudah bergeser,juga membantu menekan pada waktu peluru ditolakkan. Cara ini lebih banyak dipakai oleh atlit.
c.
Jari-jari agak
renggang
Bagi mereka yang
tangannya agak kecil dan jari jarinya pendek, dapat menggunakan cara ketiga
ini, yaitu jari jari seperti pada cara kedua tetapi lebih renggang, kelingking
di belakang peluru sehingga dapat ikut menolak peluru, ibu jari untuk menahan
geseran ke samping, karena tangan pelempar kecil dan berjari jari pendek,
peluru diletakkan pada seluruh lekuk tangan.
2. Teknik
meletakkan peluru pada bahu
Peluru dipegang
dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada
leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan
tangan satunya rileks di samping kiri badan.
3. Teknik
menolak peluru
Untuk menyiapkan kondisi fisik
dapat dilakukan dengan cara seperti dibawah ini,
a. Menolak
peluru dengan kedua tangan
1) Pegang
peluru dengan kedua tangan didepan dada, kedua kaki dalam keadaan sejajar, lalu
dorong/tolakkan peluru kedepan-atas sejauh mungkin.
2) Pegang
peluru dengan kedua tangan , kemudian simpan dibawah perut dengan lengan
diluruskan,kedua kaki dalam keadaan sejajar. Kemudian ayun dan lemparkan peluru
kedepan.
3) Pegang
peluru dengan kedua tangan , kemudian simpan dibawah perut dengan lengan
diluruskan,kedua kaki dalam keadaan sejajar. Posisi ini dilakukan dengan
membelakangi arah lemparan. Kemudian ayunkan dan lempar peluru kearah belakang
atau sektor lemparan.
4) Pada
tahap berikutnya doronglah peluru dengan bantuan putaran pinggang. Tolakan
masih dengan kedua tangan tetapi beben diutamakan pada tangan tolak atau tangan
terkuat. Kaki masih sejajar. Tahapan ini depersiapkan untuk melakukan tolakan
yang sebenarnya.
5) Lakukan
seperti diatas, hanya sekarang satu kaki berada di depan. Tolakan dilakukan
dengan koordinasi bantuan dorong kaki belakang.
b. Menolak
peluru dengan satu tangan
1) Peganglah
peluru dengan tangan kanan dan letakkan dileher. Lanjurkan /rentangkan lengan
kiri kedepan dan abadan menghadap depan. Tolakkan peluru dengan sudut parabola
beberapa meter kedepan sambil melangkahkan kaki kiri kedepan. Jangan lupa kai
kanan dihentakkan untuk membantu melakukan tolakan, sesaat sebelum peluru
dilepaskan (Carr,1991)
2) Lakukan
gerakkan seperti diatas, hanya pada saat akan melakukan tolakan, badan diputar
ke kanan untuk mengambil ancang-ancang (Carr,1991)
3) Lakukan
gerakan menolak peluru dengan awalan membelakang gunakan bantuan putaran/ pilin
tubuh saat melakukan tolakan (carr,1991)
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam mempelajari teknik tolak peluru:
1. Hal-hal
yang disarankan
a) Bawalah
tungkai kiri merndah
b) Dapatkan
keseimbangan gerak dari kedua tungkai, dengan tungkai kiri memimpin dibelakang
c) Menjaga
agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah badan bergerak
d) Hasilkan
rangkaian gerak yang cepat dan jauh pada tungkai kanan
e) Putar
kaki kanan kearah dalam sewaktu melakukan luncuran
f) Pertahankan
pinggul kiri dan bahu menghadap kebelakang selama mungkin. Bawalah tangan kiri
dalm sebuah posisi mendekati badan
g) Tahanlah
sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri
2. Beberapa
hal yang harus dihindari
a) Tidak
memiliki keseimbangan dalam sikap permulaan
b) Melakukan
lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan
c) Mengangkat
badan tinggi ketika melakukan luncuran
d) Tidak
cukup jauh menarik kaki kanan dibawah badan
e) Mendarap
dengan kaki kaana menghadap ke belakang
f) Menggerakkkan
tungkai kiri terlalu banyak kesamping
g) Terlalu
awal membuka badan
h) Mendarat
dengan badan menghadap kesamping atau depan
C.
PERALATAN
TOLAK PELURU
Alat
yang di gunakan dalm tolak peluru:
1.
Rol Meter
2.
Bendera Kecil
3.
Kapur / Tali Rafia
4.
Peluru
Untuk senior putra =
7.257 kg
Untuk senior putri =
4 kg
Untuk junior putra =
5 kg
Untuk junior putri =
3 kg
5.
Obrient : gaya
membelakangi arah tolakan
6.
Ortodox : gaya
menyamping
D.
LAPANGAN
TOLAK PELURU
Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter
2,135 m. Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain
yang cocok dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah
luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal atau bahan lain
yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar
antara 20 mm-6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm
harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0,75 m pada kanan kiri
lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu. Diameter bagian dalam lingkaran
tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus dicat
putih. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah
busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran
tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di
dalam, tebal 9,8-10,2 cm.
E. KETENTUAN
DISKUALIFIKASI/KEGAGALAN PESERTA TOLAK PELURU
1. Menyentuh balok batas sebelah atas,
2. Menyentuh tanah di luar lingkaran,
3. Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah,
4. Dipanggil selama 3 menit belum menolak,
5. Peluru ditaruh di belakang kepala,
6. Peluru jatuh di luar sektor lingkaran,
7. Menginjak garis lingkaran lapangan,
8. Keluar lewat depan garis lingkaran,
9. Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang,
10. Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan.
F. PEMBELAJARAN
KETRAMPILAN DASAR TOLAK PELURU DENGAN DIMENSI PERMAINAN
Pengenalan tolak peluru dengan dimensi permainan ditujukan agarsiswa merasa gembira saat
pelaksanaan pembelajaran. Hal ini penting karena tidak semua orang menyenagi
olah raga ini. Dengan dimensi ini, pembelajaran berlangsung secara kondusif.
Metode ini sangant baik untuk mengenalkan peluru dalam bentuk permainan
sekaligus memperkenalkan gerakan tolak peluru
seca utuh dan menyeluruh. Bentuk-bentuk permaina tersebut diantaranya:
1. Melempar bola medisin (medicine ball)
Pembelajaran tolak peluru dengan menggunakan Bola Medisin atau disingkat MB ditujukan
untuk memperkenalkan gerakan menolak dengan benda yang lunak tetapi memiliki
berat yang mendekati alat sebenarnya. MB ini cukup berat tetapi dengan
permukaan yang halus memberi rasa aman dan mudah menggunakannya, sehingga siswa
cukup responsif pada pembelajaran tolak peluru. Kegiatan mengunakan MB ini
diutamakan untuk melatih kelincahan, kekuatan menolak, dan gerakan menolak.
Dibawah ini beberapa contoh permainan yang dapat meningkatkan ketrampilan tolak
peluru sebenarnya:
a)
Menolak MB
berpasangan
Kegiatan
ini dilakukan smabil berpasangan dengan jarak kira-kira 2-3 meter. Sudut yang
digunakan sesuai dengan berat MB dan jarak dari satu pasangan lainya.
Contoh
variasi gerakan yang dapat dilakukan:
1)
Menolak MB dengan dua
tangan, posisi kaki sejajar
2)
Menolak MB dengan dua
tangan, posisi kaki satu di depan
3)
Menolak MB dengan dua
tangan, dengan mengutamakan melempar
satu tangan, gerakan dimulai dari samping badan
4)
Menolak MB dengan satu
tangan (dalam hal ini gerakan melempar diutamakan dengan tangan lempar)
b)
Memantukakan MB ke
dinding
Kegiatan
ini diutamakan pada gerakan menolak dan menagkap MB dengan ketingian yang telah
ditentukan. (Carr,1991: 154) gerakan dapat dilakukan dengan memperhatikan
hal-hal berikut ini:
1)
Berdiri tegak dengan
satu aki berada didepan, pegang MB denagn kedua tangan, prioritaskan tangan
kanan sebagai tangan tolak. Kemudian doronglah MB kedinding dari jarak 2 meter dengan ketingian kira-kira 2 meter dari
lantai. Doronglah MB sampai kedua lengan dalam keadaan lurus
2)
Tangkaplah MB
sesegera mungkin ketika mulai turun dan lakukan kembali gerakan menolak Mb
kedinding segera setelah kembali
keposisi semula.
c)
Menolak mb pada
target atau sasaran
1)
Menolak MB pada
sasaran atau garis-garis dengan jarak yang telah ditentukan
2)
Latihan menolak MB
ini dapat divariasikan dengan cara seperti:
o
Menolak MB pada
sasaran lingkaran ban. Letakkan ban dan jaraknya dapat diatur sesuai dengan kemempuan
o
Menolak MB melewati
tali yang direntangkan di antar dua tiang dengan ketingian yang bervariasi
o
Menolak MB pada
sebuah benda diam atau bergerak
berikut ini video tolak peluru
berikut ini video tolak peluru
soal ulangan harian kedua
- Apa saja yang harus dihindari ketika melakukan tolak peluru awalan membelakangi ?
- Bagaimana cara melakukan awalan pada saat melakukan tolakan peluru ?
- jelaskan bagaimana cara melepaskan peluru saat menggunakan gaya meluncur!
- bagaimana posisi tungkai kiri setelah melecut ke belakang saat menggunakan gaya meluncur!
- berapa kilogram berat peluru untuk kategori junior laki laki dan perempuan?
- sebutkan kendala yang sering kalian hadapi dalam melakukan tolak peluru gaya meluncur!
Tes Kesegaran Jasmani Indonesia
Secara
pasti tingkat kesegaran jasmani hanya dapat diketahui melalui tes dan
pengukuran yang dilakukan oleh setiap orang. Bentuk tes dan pengukuran kesegaran
jasmani bermacam-macam.
Tes
adalah instrumen atau alat yang berfungsi untuk mengumpulkan data yang berupa
pengetahuan maupun keterampilan yang dimiliki oleh siswa maupun mahasiswa.
Sedangkan pengukuran merupakan bagian dari evaluasi yang menggunakan alat dan
teknik tertentu untuk mengumpulkan informasi secara tepat dan benar (Winarno,
2007:70-71).
Tes
Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) adalah suatu tolak ukur untuk mengukur
tingkat kesegaran jasmani yang berbentuk rangkaian butir-butir tes yang menjadi
salah satu tolak ukur dalam mengetahui tingkat kesegaran jasmani anak yang
digolongkan sesuai dengan umur anak tersebut. Tes kesegaran jasmani indonesia
atau yang biasa disebut dengan tkji terbagi dalam 4 golongan instrumen tes yang
dibedakan sesuai dengan golongan umur yaitu: 1) tes kesegaran jasmani indonesia
(TKJI) usia 6-9 tahun, 2) tes kesegaran jasmani indonesia (tkji) 10-12 tahun
dan, 3) tes kesegaran jasmani indonesia (TKJI) usia 13-15 tahun, 3) tes
kesegaran jasmani indonesia (TKJI) usia 16-19 tahun. Sesuai dengan tolak ukur
kesegaran jasmani, maka tolak ukur ini hanya berlaku untuk mengukur kesegaran
jasmani anak sesuai dengan golongan umur tersebut. Dengan demikian tolak ukur
ini tidak berlaku untuk mengukur kesegaran jasmani bagi mereka yang tidak
termasuk kelompok umur tersebut.
Pusat
kebugaran jasmani dan rekreasi menyusun rangkaian tes yang diberi nama tes
kebugaran jasmani indonesia (TKJI) yang kategorinya dikelompokan menjadi 4
kelompok
- Umur 6 s/d 9 tahun
- Umur 10 s/d 12 tahun
- Umur 13 s/d 15 tahun
- Umur 16 s/d 19 tahun
Kategori
dengan membedakan juga jenis kelamin dimana kategori putra dan putri. TKJI
merupakan battery test dimana terdiri dari
1.
Sprint
Sprint
atau lari cepat bertujuan untuk mengukur kecepatan. Kategori jarak yang harus ditempuh oleh masing-masing kelompok umur berbeda.
2.
Pull-up
Pull-up
bertujuan untuk mengukur kekuatan otot lengan dan bahu. Untuk penilaian kelompok umur 06 – 09 tahun dan umur 10 – 12
tahun melakukan pull-up selama 60 detik dengan penilaian.
3.
Sit-up
Sit-up
bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut. Kelompok umur 6-9
tahun dan 10-12 tahun melakukan selama 30 detik dengan kreteria penilaian.
4.
Vertical jump
Tes
ini bertujuan untuk mengukur daya ledak otot tungkai. Ukuran papan sekala
selebar 30 cm dan panjang 150 cm, dimana jarak antara garis sekala satu dengan
yang lainnya masing-masing 1 cm. Papan sekala ditempelkan di tembok dengan
jarak sekala nol(0) dengan lantai 150 cm. Pertama berdiri menyamping papan
sekala dengan mengangkat tangan keatas ukur tinggi yang didapat, kemudian
lakukan lompatan setinggi mungkin sebanyak tiga kali, tiap lompatan dicatat
tinggi yang diperoleh kemudian ambil yang terteinggi, selisih antara raihan
tertinggi dengan pengukuran yang pertama saat tidak melompat adalah hasil
vertical jump. Dengan kreteria penilaiannya
5.
Lari jarak sedang
Lari
jaeak sedang dilakukan untuk mengukur daya tahan paru, jantung, dan pembuluh
darah. Jarak yang ditempuh bergantung pada kelompok umur masinmasing.
sedangkan kriteria penilaiannya :
Untuk
kreteria kategori kebugaran kita harus menjumlahkan semua nilai dari lima item
tes tersebut kemudian cocokan dengan table berikut:
1. Kekuatan (Streght)
Kekuatan adalah kemampuan dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja. Kekuatan otot dapat diraih dari latihan dengan beban berat dan frekuensi sedikit. Kita dapat melatih kekuatan otot lengan dengan latihan angkat beban, jika beban tersebut hanya dapat diangkat 8-12 kali saja. Contoh latihannya adalah sebagai berikut:
- squat jump, melatih kekuatan otot tungkai dan otot perut.
- push up, melatih kekuatan otot lengan.
- sit up, melatih kekuatan otot perut.
- angkat beban, melatih kekuatan otot lengan.
- back up, melatih kekuatan otot perut.
Daya tahan adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, paru-paru, dan peredaran darahnya secara efektif dan efisien untuk menjalankan kerja secara terus menerus. Dengan kata lain berhubungan dengan sistem aerobik dalam proses pemenuhan energinya.
Latihan untuk melatih daya tahan adalah kebalikan dari latihan kekuatan. Daya tahan dapat dilatih dengan beban rendah atau kecil, namun dengan frekuensi yang banyak dan dalam durasi waktu yang lama. Contoh latihan untuk daya tahan:
- lari 2,4 km.
- lari 12 menit.
- lari multistage.
- angkat beban dengan berat yang ringan namun dengan repetisi dan set yang banyak.
- lari naik turun bukit.
Daya otot adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu sepemdek-pendeknya. Dengan kata lain berhubungan dengan sistem anaerobik dalam proses pemenuhan energinya. Daya otot dapat disebut juga daya ledak otot (explosive power).
Latihan yang dapat melatih daya ledak otot adalah latihan yang bersifat cepat atau berlangsung secepat mungkin. Contohnya:
- vertical jump (meloncat ke atas), melatih daya ledak otot tungkai.
- front jump (meloncat ke depan), melatih daya ledak otot tungkai.
- side jump (meloncat ke samping), melatih daya ledak otot tungkai.
Kecepatan merupakan kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dengan waktu sesingkat-singkatnya. Kecepatan sangat dibutuhkan dalam olahraga yang sangat mengandalkan kecepatan, seperti lari pendek 100 m dan lari pendek 200 m.
Kecepatan dalam hal ini lebih mengarah pada kecepatan otot tungkai dalam bekerja. Contoh latihannya adalah
- lari cepat 50 m
- lari cepat 100 m
- lari cepat 200 m
Daya lentur adalah efektifitas seseorang dalam menyesuaikan diri untuk segala aktifitas dengan penguluran tubuh yang luas. Contoh latihannya:
- upperr Body Flexibility Exercises
Kelincahan adalah kemampuan seseorang mengubah posisi di area tertentu, dari depan ke belakang, dari kiri ke kanan atau dari samping ke depan. Olahraga yang sangat mengandalkan kelincahan misalnya bulu tangkis.
Kelincahan dapat dilatih dengan lari cepat dengan jarak sangat dekat, kemudian berganti arah. Contoh latihannya adalah
- lari zig-zag
- lariu bolak-balik 5 m
- lari bolak-balik 10 m
- lari angka 8
- kombinasi lari bolak-balik dengan lari zig-zag
Koordinasi adalah kemampuan seseorang mengintegrasikan berbagai gerakan yang berbeda ke dalam pola gerakan tunggal secara efektif. Contoh latihannya:
- memantulkan bola tenis ke tembok dengan tangan kanan kemudian menangkapnya lagi dengan tangan kiri.
- memantulkan bola tenis ke tembok dengan tangan kiri kemudian menangkapnya lagi dengan tangan kanan.
- melempar ke atas bola tenis dengan tangan kanan, kemudian menangkap kembali dengan tangan kiri
- melempar ke atas bola tenis dengan tangan kiri, kemudian menangkap kembali dengan tangan kanan
Keseimbangan merupakan kemampuan seseorang mengendalikan organ-organ syaraf otot sehingga dapat mengendalikan gerakan-gerakan dengan baik dan benar. Senam merupakan salah satu cabang olahraga yang sangan mengandalkan kesimbangan. Contoh latihannya adalah
- berjalan di atas balok kayu selebar 10 cm, sepanjang 10 m
- berdiri dengan satu kaki jinjit
- tubuh membentuk kapal-kapalan
- sikap lilin
- berdiri dengan tangan sebagai sandaran tubuh.
Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran. Sepak bola dan bola basket merupakan olahraga yang membutuhkan ketepatan yang baik untuk memasukkan bola ke gawang dengan kaki dan memasukkan bola kek keranjang dengan tangan. Contoh latihannya:
- melempar bola tenis ke tembok, sebelumnya tembok telah diberi sasaran
- untuk lebih spesifik pada cabang bola basket adalah dengan latihan memasukkan bola ke keranjang tepat di bawah ring
- untuk sepak bola dengan latihan menendang bola ke gawang yang dijaga oleh seorang penjaga gawang
Reaksi adalah kemampuan seseorang untuk segera bertindak secepatnya dalam menanggapi rangsangan yang ditimbulkan lewat indera. Contoh latihannya:
- menangkap bola tenis yang dilempar ke kanan dan ke kiri oleh orang lain
soal ulangan harian ketiga
1 . Bagaimana sifat gerakan Aerobik?
2. Hal apa saja yang dapat
mempengaruhi kekuatan otot?
3. Apa kepanjangan dari MMT?
4. Apa itu kekuatan otot?
5. Apa itu daya tahan jantung?
6. Jelaskan metode dari MMT!
7. Ada berapa skor untuk metode
perhitungan MMT?
8. Jika otot kita normal dan daya
tahan maksimal maka nilai skor yang didapat adalah?
9. Otot terjadi reaksi, namun
tidak ada gerakan. Adalah pengertian dari?
10. Otot dapat berkontraksi tapi
tidak bisa menggerakan tubuh yang melawan arah gravitasi. Adalah pengertian
dari?
11. Otot dapat berkonsentrasikan
dan bagian tubuh secara penuh melawan gravitasi. Adalah pengertian dari?
12. Otot dapat berkontraksi dan
menggerakan tubuh melawan tahanan minimal. Adalah pengertian dari?
13. Jika otot kita tidak berkontraksi,
maka pada otot kita terjadi?
14. Apa itu kelenturan?
15. Apa itu komposisi tubuh?
NARKOBA
Pengertian
Narkoba = Narkotik, psikotropika dan obat terlarang
Narkotika,
yaitu zat / obat yg berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi yg dapat menyebabkan penurunan kesadaran,
menghilangkan / mengurangi rasa nyeri.
contoh : heroin, kokain, morfin, kodein dan ganja. Putauw adalah heroin tidak murni berupa bubuk.
Psikotropika,
yaitu zat / obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yg
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
contoh : ekstasi, metamfetamin (sabu), pil koplo.
Zat Psiko-aktif, yaitu zat lain bukan narkotika dan psikotropika yg berpengaruh pada kerja otak.
contoh : Alkhohol, solven (gas yg mudah menguap), nikotin, kafein.
Pengaruh Narkoba
- Perubahan pada suasana hati
a. menenangkan
b. rileks
c. gembira
d. rasa bebas
e. kenikmatan semu
f. krisis yang menetap
g. meningkatkan penampilan
h. bebas dari perasaan waktu
- Perubahan pada pikiran
a. stres hilang
b. meningkatkan khayal
- Perubahan pada perilaku
a. meningkatkan keakraban
b menghambat nilai
c. lepas kendali
Pola Pemakaian Narkoba
- Pola coba-coba, yaitu karena iseng dan ingin tahu. Pengaruh tekanan kelompok sebaya sangat besar.
- Pola pemakaian sosial, yaitu pemakaian dg tujuan pergaulan
- Pola pemakaian situasional, pemakaian karena situasi co. kesepian, broken heart
- Pola habituasi – kebiasaan
- Pola ketergantungan – timbulnya toleransi dan atau gejala putus zat
Ciri-ciri pemakai Opiodia
Jangka pendek
hilangnya rasa nyeri
ketegangan berkurang
rasa nyaman seperti mimpi dan ngantuk
Jangka panjang
ketergantungan
meninggal
komplikasi
HIV / AIDS, hepatitis B / C
Ciri-ciri pemakai Ganja
Jangka pendek
rasa cemas
gembira
banyak bicara
tertawa cekikikan
halusinasi
peningkatan denyut jantung dan mata merah
Jangka panjang
daya berpikir berkurang
motivasi belajar menurun
peradangan paru-paru
perubahan pada sel-sel otak
Ciri-ciri pemakai Alkohol
Pengaruh jangka pendek
mabuk
jalan sempoyongan
bicara cedal
memicu kekerasan
Pengaruh jangka panjang
kerusakan hati
kelenjar getah lambung
saraf tepi
gangguan jantung, dan kanker.
Alasan orang memakai narkoba
- Anticipatory beliefs : anggapan bahwa jika memakai narkoba, orang akan menilai dirinya hebat, dewasa, mengikuti mode.
- Relieving beliefs : keyakinan bahwa narkoba dapat digunakan untuk mengatasi ketenangan, cemas & depresi
- Facilitative / permissive beliefs : keyakinan bahwa penggunaan narkoba merupakan gaya hidup, karena perubahan zaman / nilai sehingga dapat diterima.
Model-model pencegahan dan penanggulangan
- Model Moral – Legal, pendekatan dimana narkoba dan pengedar sebagai suatu yg membahayakan harus dilenyapkan.
- Model Medik dan kesehatan masyarakat, karena dianggap sebagai penyakit menular narkoba dan pemakai harus ditangani seperti pemberantasan penyakit
- Model psikososial, menempatkan individu sebagai unsur yang aktif, penanggulangannya ditujukan pada faktor perilaku individu
- Model sosial budaya, menekankan pentingnya lingkungan dan konteks sosial, misal tidak dibenarkannya orang memakai narkoba
- Pendekatan komprehensif, menitik beratkan pada bagaimana menghindarkan narkoba dari penggunaanya oleh masyarakat
Alasan Penyalahgunaan
1. Zat mudah didapat dan murah (availability & acceptability)
- Rasa ingin tahu yang besar (curiosity)
- Ingin mencoba karena penasaran (experimentation)
- Ingin bersenang-senang (just for fun)
- Ingin ngetren/gaya (fashionable)
- Perasaan tertekan (depresi)
Alasan penyalahgunaan…..
1. Pengaruh teman (peer pressure)
- Agar diterima lingkungan
- Pelarian dari kebosanan dan kegetiran hidup
- Ingin meningkatkan rasa percaya diri
- Sikap anti kemapanan (Rebellion)
Faktor Risiko
Pada diri pengguna:
Faktor dasar (suka menyendiri, suka melawan/ memberontak, suka mencari hal-hal baru)
- Melihat teman sepergaulan sebagai pecandu
- Tidak mampu menolak narkoba secara tegas
- Sikap permisif terhadap perilaku yang bermasalah
Pada keluarga:
- Keluarga memiliki riwayat sebagai pecandu
- Keluarga selalu cekcok
- Manajemen keluarga yang buruk
- Perilaku orang tua yang kasar, keras dan tidak konsisten
- Sikap orang tua yang terlalu permisif terhadap perilaku anak yang cenderung berisiko
Di masyarakat:
Ketersediaan narkoba
Kemiskinan/Kemelaratan
Transisi dan mobilitas penduduk
Hubungan masyarakat yang renggang
Tanda dini pengguna Narkoba
Prestasi menurun
Suka bolos dengan alasan yang tidak jelas
Mulanya periang jadi pemurung
Suka menyendiri/mengurung diri
Kamar yang biasa rapi jadi berantakan
Cari banyak alasan agar dapat keluar rumah
Cara berpakaian tidak rapi
Tanda dini pengguna Narkoba
Tidak mau lagi makan bersama keluarga
Wajah pucat dan kuyu
Mata dan hidung berair
Tangan gemetar
Selalu gelisah
Badan lesu dan berat badan menurun
Susah tidur
Barang pribadi mulai raib
Barang orang tua mulai raib
Mempunyai teman baru yang tidak dikenal
Mudah tersinggung, mudah marah & suka menantang
Suka pakai kaca mata hitam
Suka pakai baju lengan panjang
Mulai kenal rokok
Fakta tentang Narkoba
1. Semua jenis narkoba berisiko & berbahaya
- Tidak ada yang tahu pasti kandungan zat di dalamnya
- Tak ada jaminan kemurnian dan kekuatan zat serta bahan-bahan lain yang dicampurkan
- Mengkonsumsi beberapa jenis zat secara bersamaan (Poli drug use/Cocktail) sangat berbahaya
- Umumnya penyalahgunaan narkoba dimulai dari yang ringan (soft drug) seperti rokok, alkohol, ganja, dst.
Peran Pemuda untuk Cegah Narkoba
1. Wujudkan cita-cita dengan meningkatkan prestasi dan mengembangkan bakat demi masa depan
- Perdalam iman dan taqwa guna ketahanan diri dalam hadapi dan pecahkan masalah hidup
- Laksanakan tugas dan tanggung jawab terhadap diri, keluarga dan masarakat
- Berusahalah jadi anggota keluarga yang baik
- Hati-hati dalam memilIH teman bergaul
- Ikuti kegiatan dalam organisasi sosial kemasyarakatan & tingkatkan kepedulian sosial
- Hindarkan perbuatan penyalahgunaan Narkoba
Peran orang tua
1. Bantu anak untuk berfikir positif tentang dirinya:
Tunjukkan rasa kasih sayang yang tulus
Lewatkan waktu bersama-sama
Beri tanggung jawab
Beri pujian dan dorongan
- Amati dan perhatikan bila ada perubahan sikap dan perilaku anak (waspadai tanda-tanda dini)
- Ciptakan keluarga yang harmonis
- Kenali dan perhatikan kawan bergaulnya
- Salurkan dengan wajar hobi dan bakatnya secara positif
- Kenalkan mereka dengan fakta-fakta tentang narkoba, dan ajari untuk bisa berkata tidak terhadap Narkoba
Peran Tokoh Masyarakat & Tokoh Agama
1. Mengajak umatnya untuk meningkatkan iman dan taqwa
- Mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitarnya
- Mengajak masyarakat untuk tidak mengkonsumsi obat sembarangan/ kecuali dari dokter
- Mengisi waktu luang remaja dengan kegiatan kreatif positif
- Menggalakkan pertemuan warga untuk membahas masalah yang timbul
tugas pertama
1. Sebutkan tanda-tanda awal yang mungkin terjadi
akibat penyalahgunaan narkoba !
2. sebut dan uraiakan golongan-golongan yang ada
terdapat narkoba !
3. Sebutkan 4 strategi dalam mencegah penggunaan
narkoba !
4. Sebutkan sanksi yang melakukan narkkoba golongan I
bagi diri sendiri sesuai dalam pasal 85
UU RI no. 22 Th 1997 !
5. Jelaskan gejala-gejala fisik yang akibat
menggunakan obat narkotika !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar